Posts

Showing posts from December, 2015

Rumah yang malang

Pintu pun jendela terbuka lebar Terdengar suara-suara dari dalam Suara tawa, kaki yang berlarian, dan sedikit keributan Siapa lagi kalau bukan anak anak tuan dan nyonya Yang tengah asyik bermain di dalam Beberapa saat kemudian Setelah ada salah satu dari anak anak menangis Terdengar suara nyonya mengomeli anak yang lain Disusul suara tuan menenangkan yang menangis Begitulah keseharian dalam rumah itu Tetapi itu dulu... Sebelum nyonya merantau di pulau sebrang untuk mengais rupiah Sebelum si sulung belajar di kota untuk meraih mimpi, katanya Sebelum tuan pergi dan tak kembali lagi Tinggallah si bungsu sendiri Ditemani seorang pramuwisma, saudara nyonya dan anak perempuannya Sekarang ketika pintu dan jendela dibuka Hanya akan terdengar drama televisi Tidak ada suara kejar-kejaran Tidak ada suara omelan nyonya dan tuan Dan tidak ada suara tawa Kini, rumah itu Dingin, gelap dan senyap Nyonya dan si tengah pulang setahun sekali Si sulung pulang seminggu sekali ...

It's not a big problem... Ignore it....

Aku tersenyum. Entahlah... senyum lelucon atau senyum kegetiran. Ceritanya hari ini beberapa nilai UTS semester 5 dibagikan. Misalnya nilai matematika peminatan dan bahasa inggris peminatan. Keduanya... :''') Dari namanya saja peminatan. Harusnya ya nilainya lebih minat dibanding yang wajib. Haha... tapi kenyataannya... sekelas remidi semua untuk keduanya. Nilai tertingginya bahkan tidak lulus kkm... sedangkan nilaiku... aduh...  luar biasa menggetirkan. Getir sekali. Tapi ya... sudahlah... setidaknya situasi ini menyadarkanku bahwa nilai memang bukan segalanya. Tapi segalanya butuh nilai.... Forget it...

Misteri tulang rusuk

Sekarang kalian tulis kriteria calon paaangan kalian di atas kertas... What???? Kriteria calon pasangan? Pagi tadi ketika pelajaran agama islam yang materinya apa banget.... pernikahan... dan tiba-tiba segala baper pun muncul terus masih kepikiran sampai sekarang... Well, it's a mystery.... Aku belum tahu siapa pemilik tulang rusuk ini. Tapi aku selalu berharap... akan bertemu si pemilik tulang rusuk ini dengan cara yang menakjubkan... still waiting upgrading and preparing this mind... haha

Pagi...

Pagi ini aku menemukan nasehat yang 'ngena' banget buat kita yang sedang duduk di bangku sekolah. Berikut kutipannya Anakku, kalau kau besar kelak, maka ingatlah selalu: 1. Jangan sekadar belajar bahasa (entah itu bahasa indonesia, inggris atau lainnya), tapi lebih penting belajar menulis. 2. Jangan sekadar belajar IPA, fisika, biologi, kimia tapi juga memahami kebijakan alam dan keseimbangan. 3. Jangan sekadar belajar IPS, geografi, ekonomi, sosiologi, dsbgnya tapi juga melihat dunia membentang luas dgn keberagaman dan kesamaan. 4. Jangan sekadar belajar PMP, PPKN atau apalah nanti namanya, tapi juga tentang etika, moralitas dan kepedulian. 5. Jangan sekadar belajar matematika, aljabar, kalkulus dsbgnya tapi lebih penting belajar nalar dan sistematika. 6.Terakhir, yang paling penting, Jangan sekadar belajar agama, lengkapilah dengan akhlak terpuji dan kebermanfaatan. *Tere Liye