Bersama Hujan
Malam ini aku sendiri terduduk di serambi masjid kampusku. Menunggu hujan yang sejak ashar tadi entah kapan mereda. Sedikit kesal dengan diri ini yang lupa membawa payung. Padahal payungku kering tanpa setetes air pun di dalam jok motor. Hmmm selalu saja... "pas kita bawa payung, nggak hujan... eh pas nggak bawa payung, malah hujan" Sebenarnya aku ingin berlari menerjang hujan, tapi aku ingat bahwa ada barang mahal di dalam tasku ini yang tidak tahan dengan air. Sekali barang itu rusak, tamat sudah semua peranku. Setidaknya hujan menjadi pertanda bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk "kembali" mengintrospeksi diri sendiri. Ah ya... akhir-akhir ini entah kenapa aku sering sekali lupa. Lupa akan hal-hal kecil yang kalau lupa besar juga dampaknya. Aku lupa menaruh barang, aku lupa membawa barang, aku lupa akan mematikan alat dan Ya Allah... aku banyak lupa... Aku sendiri jujur belum mempelajari fisiologi perjalanan lupa. Yang jelas, lupa-lupa ini cukup mengusi...