Posts

Showing posts from July, 2015

Apa cita-cita kau, Yas???

Yas...... kau ingin menjadi apa kelak besar nanti? Dokter (dengan mantapnya kujawab demikian) Sungguh? Sekolah yang rajin ya nak Hmmmm, percakapan itu kerap terjadi saat aku di taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah lanjutan pertama. Ah masa itu, seandainya terulang kembali. Akan kuralat semua jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebelum semua orang yang menanyakanku terlanjur kecewa. Karna saat ini, ketika banyak orang yang bertanya apa cita-cita kau, Yas? Aku hanya bisa menjawab entahlah.... masih belum tahu.... masih ragu.... masih belum yakin.... Menyedihkan.... Padahal, selangkah lagi aku sudah memasuki dunia perkuliahan. Dan sampai saat ini aku bahkan belum mengerti apa cita-citaku kelak besar nanti. Yang akan ditentukan oleh proses 5 tahun kedepan. Yap, kuliah. Aku masih bingung harus menjawab apa ketika ditanya, mau lanjut kuliah dimana, Yas? Pertanyaan yang cukup aku sebali. Hidup ini semakin dewasa semakin sulit memilih sebuah pilihan. Bagai membalik-arah mob...

Help me

Entah style apa yang aku ikuti saat ini, yang jelas Mamak tidak menyukainya. Aku menyukai sesuatu yang simpel. Tidak aneh-aneh, tidak begitu mencolok. Biasaya rok polos, kemeja kebesaran dan kerudung instan polos. Tanpa polesan apapun. Bedak tidak,  parfum tidak. Pokoknya tanpa tambahan apapun. Berbeda dengan orang ini. Aku sedikit sebal mengatakannya. Dia adalah adik pertamaku. Wajahnya memang ayu, gayanya bak anak remaja hitz jaman sekarang. Kau tahu berapa umurnya? 5 tahun lebih muda dariku. Tentu saja dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku sedikit malu pada diriku sendiri ketika melihat adikku mahir menggunakan bedak, menyisir rambut ombak nya, mengkreasikan kerudung (hijab gaul)-nya, memadukan baju yang ingin dipakainya.... Ah...  pokoknya semua yang berhubungan dengan dandan. Dan apa pendapat orang-orang ketika melihatnya pertama kali? Yas, dia siapa eh???? Masak sih dia adekmu???? Kok nggak mirip???? Kok beda banget sama kamu??? Hem. (No comme...

AKU

HUFTTTTTT............. Usiaku semakin bertambah. Semakin tua, semakin produktif. Semakin mandiri, semakin jauh dari sifat manja. Semakin banyak masalah, semakin dewasa pikirannya. Semakin sabar, semakin mengalah dalam berbagai keadaan. Semakin tenang, semakin bijaksana dalam menghadapi masalah. Semakin diuji oleh-Nya, semakin kuat. Semakin anteng, semakin tidak neko-neko. Ah... Seharusnya seperti itu.... SEHARUSNYA SEPERTI ITU..... Kenyataannya sebaliknya. Aku semakin malas, semakin takut sendiri, semakin tertekan, semakin mudah marah, semakin cengeng, semakin lemah.... AKU SEMAKIN LEMAH..... Fisikku..... semakin bermasalah. Akhir-akhir ini justru tubuhku tergeletak lemah, pucat, penyakit mulai menyerang dan tak bersemangat. Aku tidak akan menyalahkan bulan ramadhan. TIDAK.... Aku justru lebih diSADARkan. Aku hanya manusia biasa yang penuh kekurangan. Aku tak tahu apa yang kubutuhkan saat ini. AKU TAK TAHU..... Ya Allah..... ampuni aku.

Senyuman-mu

Melihatmu selalu menyenangkan. Aku tiada pernah bosan melihatmu tersenyum bersahabat. Seolah kau sedang menyapa dunia. Senyuman santunmu akan mendamaikan siapa saja yang melihat. Senyuman sederhana, penuh makna. Aku senang melihatnya. Dan perasaan senang itu baru kusadari begitu saja. Padahal aku sudah melihat senyummu sejak hampir 9 tahun lamanya. Aku sering melirik senyumanmu. Melirik? Ya.... namanya juga secret admirer... karna setiap aku dihadapanmu secara langsung, mataku tak kuasa menatap senyumanmu. Ah.... selalu begitu. Sayangnya.... akhir-akhir ini kau jarang tersenyum. Aku ingin sekali bertanya mengapa. Tapi entahlah... belum bisa. Bahkan bibirku selalu kaku ketika berbicara denganmu. Suatu saat aku akan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Demi melihat senyumanmu yang menyenangkan.