Apa cita-cita kau, Yas???

Yas...... kau ingin menjadi apa kelak besar nanti?
Dokter (dengan mantapnya kujawab demikian)
Sungguh? Sekolah yang rajin ya nak
Hmmmm, percakapan itu kerap terjadi saat aku di taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah lanjutan pertama. Ah masa itu, seandainya terulang kembali. Akan kuralat semua jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebelum semua orang yang menanyakanku terlanjur kecewa. Karna saat ini, ketika banyak orang yang bertanya apa cita-cita kau, Yas? Aku hanya bisa menjawab entahlah.... masih belum tahu.... masih ragu.... masih belum yakin....
Menyedihkan....
Padahal, selangkah lagi aku sudah memasuki dunia perkuliahan. Dan sampai saat ini aku bahkan belum mengerti apa cita-citaku kelak besar nanti. Yang akan ditentukan oleh proses 5 tahun kedepan. Yap, kuliah. Aku masih bingung harus menjawab apa ketika ditanya, mau lanjut kuliah dimana, Yas? Pertanyaan yang cukup aku sebali.
Hidup ini semakin dewasa semakin sulit memilih sebuah pilihan. Bagai membalik-arah mobil dijalanan yang macet. Rumit. Aku mengerti aku terlalu malu untuk mengatakan kepada-Nya apa cita-citaku. Hanya Dia-lah yang tahu dimana 'jodoh'ku. (Jodoh dalam hal rejeki lho yaaaa.... )
Aku belum meminta jawaban dari-Nya. Ah, aku terlalu sombong. Terlalu banyak meminta, tetapi terlalu sedikit aku memberi pada-Nya. Ya Allah, mudahkanlah urusan ini....

Comments

Popular posts from this blog

All about donor darah

Being A Nursing Student

The meaning of being adult