Being A Nursing Student

Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya untuk menjadi seorang perawat. Sedari dulu yang terbayang diotakku adalah partner kerjanya yang selalu memakai jas putih (You know lah . . .). Tapi aku sebagai manusia biasa hanya bisa berencana. Yang menentukan sepenuhnya adalah yang Maha Menentukan. Dengan berbagai pertimbangan soal finansial, usia, pendidikan kedepannya, bahkan hingga jodoh, hatiku mulai memantapkan pilihan  setelah sholat istikharah untuk memilih di Ilmu Keperawatan UGM.

Setelah aku dinyatakan diterima di Prodi Ilmu Keperawatan UGM, pertama kali jelas aku bersyukur sekali bahwa aku sudah mendapatkan kursi di PTN tanpa harus mengikuti test. Ada tangis haru ketika mengabarkan berita ini kepada Mamaku lewat telpon seluler. Mamaku juga bersyukur walaupun jauh didalam hatinya Mama ingin jika aku masuk STAN saja.

Namun kadang, rasa bahagiaku ini mulai diuji ketika aku bertemu dengan orang orang yang menyayangkan keputusanku untuk memilih Prodi Ilmu Keperawatan. Jika ada yang bertanya, "Kok nggak ambil Prodi Pend. Dokter saja", "Padahal kamu bisa lho masuk prodi Pend. Dokter", "Rankingmu kan masuk atas", "Kamu kan punya sertifikat medali nasional dan penelitianmu nyambung", "Kamu serius mau jadi perawat?", dan masih banyak pertanyaan lainnya yang membuatku bosan untuk menjawab. Ditambah lagi ketika melihat orang yang rankingnya jauh dibawah kita dan masuk prodi yang sejak kecil kuidam-idamkan.

Terlebih ketika aku sedang menjalani ospek fakultas... setiap aku berkenalan dengan orang baru entah laki-laki maupun perempuan ketika ditanya, "Kamu prodi apa?" sebagian besar dari mereka menjawab, "PD reguler... PD inter,,,,,". Bahkan ada teman yang menanyakan, "kamu PD reguler atau PD inter?" dengan berat hati kujawab, "aku IK^^" dengan senyum yang sedikit miris. Belum lagi ketika ada talkshow. Para pembicara lebih sering membahas mengenai hal yang berkaitan dengan anak PD. Hmm, padahal di Fakultas ini ada 3 Prodi yang berbeda...

Tetapi, rasa miris dan berbagai penyesalan itu tidak bertahan lama ketika aku masuk pembelajaran kuliah, Materi yang aku dapat dalam blok pertama adalah mengenai menjadi seorang mahasiswa keperawatan. Aku baru saja menyadari bahwa menjadi perawat tidak hanya sekadar merawat orang sakit dan menjadi asisten dokter. Lebih dari itu, perawat professional juga sebagai edukator, partner, peneliti, manager dan masih banyak lagi. Keperawatan pun ternyata memiliki banyak cabang seperti halnya dokter.

Disini aku juga bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Para dosen yang sebagian besar merupakan lulusan master dan doktor di luar negeri, alumni yang luar biasa melalang buana hingga manca negara, kakak tingkat yang hebat-hebat, bahkan teman-teman yang bangga dan ikhlas di Ilmu Keperawatan ini.

Aku yang sejak awal tidak tahu apa-apa mengenai keperawatan mulai memupuk motivasi untuk tetap bertahan pada pilihan ini. Banyak orang yang bahkan mengidam-idamkan posisi ini namun tidak kesampaian walaupun telah berkali-kali mengikuti test. Sedangkan aku yang bahkan tanpa tes sudah masuk seharusnya lebih bersyukur lagi. Aku harus semangat walaupun harus kuliah selama 4 tahun (tidak bisa dipercepat) ditambah pendidikan profesi selama 3 semester. Aku yakin Allah sedang merencanakan sesuatu yang indah. Mungkin caring memang bakat terpendamku, aku tidak tahu. Aku yakin ini adalah yang terbaik.




Comments

  1. Mirip dengan yang kurasakan, sampai bergetar aku membacanya dinda, terharu

    ReplyDelete
  2. Mirip dengan yang kurasakan, sampai bergetar aku membacanya dinda, terharu

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. You are not alone din. Trust me, you are not alone..........

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

All about donor darah

The meaning of being adult